Sejumlah Tokoh Bahas Langkah Konkret Melestarikan Warisan Budaya Desa Lau

  • Jul 31, 2024
  • Muhammad Farid

KUDUS, kbpw.kim.id - Sejumlah tokoh dari perwakilan masyarakat desa, perangkat desa, dan budayawan mengadakan diskusi kecil di Rumah Sholawat, Jl. Karetan, Desa Lau, Dawe, Kudus, Selasa (30/07/24). Dengan suasana penuh semangat, mereka membahas upaya pemajuan kebudayaan Desa Lau dan menghasilkan sejumlah keputusan strategis untuk melestarikan dan memajukan warisan budaya lokal.

Salah satu keputusan penting dalam rapat tersebut adalah persetujuan terhadap usulan dari Ketua Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini. Usulan ini menekankan pentingnya pengumpulan data objek kebudayaan desa yang mencakup berbagai aspek. Data yang akan dikumpulkan meliputi Punden Depok, Sendang Pranak, Sendang Ngecis Kututan, potensi kerajinan bambu di Dukuh Tratak, serta cerita-cerita asal-usul desa.

"Pengumpulan data ini sangat penting untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya kita. Dengan data yang lengkap, kita dapat menyusun program-program pemajuan kebudayaan yang lebih terarah dan terukur," ujar Muchammad Zaini dalam rapat tersebut.

Pengumpulan data objek kebudayaan ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan lokal, tokoh adat, dan masyarakat setempat. Dalam pelaksanaannya, diharapkan masyarakat dapat memberikan informasi dan kontribusi yang signifikan untuk kelengkapan data tersebut.

Tidak hanya itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lau, Sugito, juga menyampaikan rencana kolaborasi dengan kelompok pemilik Jeep untuk mengembangkan kunjungan dan culture trip di desa tersebut. Menurut Sugito, kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata budaya di Desa Lau dan memberikan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung.

"Kerjasama dengan kelompok pemilik Jeep ini akan membuka akses yang lebih luas ke berbagai objek kebudayaan di desa ini. Pengunjung dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan seru sambil mempelajari kekayaan budaya Desa Lau," ungkap Sugito.

Dalam rapat tersebut, Sugito juga menambahkan bahwa program culture trip ini akan dikemas dengan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif. Pengunjung akan diajak untuk mengunjungi situs-situs bersejarah, seperti Punden Depok dan Sendang Pranak, serta menyaksikan langsung proses pembuatan kerajinan bambu oleh para pengrajin lokal.

Selain itu, para peserta rapat juga sepakat untuk mengadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat desa dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka tentang pengelolaan warisan budaya. Pelatihan ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui sektor pariwisata budaya.

Rapat pemetaan pemajuan kebudayaan Desa Lau ini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal. Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Desa Lau dapat menjadi destinasi wisata budaya yang dikenal luas dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan desa.

Para tokoh budaya dan masyarakat desa menyambut baik hasil rapat ini dan berkomitmen untuk mendukung segala program yang telah disepakati. Mereka berharap upaya ini dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kelestarian budaya dan kesejahteraan masyarakat Desa Lau.(red)