Potret Jeratan Ekonomi Keluarga dalam Pentas Teater Spepaba SMP N 4 Bae

  • Jul 21, 2024
  • Muhammad Farid

KUDUS, kbpw.kim.id - Keluarga menjadi pendidikan pertama bagi anak. Potret pendidikan keluarga yang terdesak lantaran jeratan ekonomi memengaruhi perkembangan karakter anak.

Hal itu tergambarkan dalam pementasan teater pelajar yang ditampilkan siswa SMP Negeri 4 Bae (Spepaba) Kudus. Pentas yang diberi tajuk Blok B itu merupakan buah karya dari workshop Seni Pertunjukan Teater Bakti Budaya Djarum Foundation (BBDF) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP N 4 Bae.

Pimpinan Produksi pentas, Dono menjelas bahwa pentas tersebut mengisahkan tentang seorang anak yang tumbuh remaja dengan keinginannya sendiri.

Seorang remaja yang seharusnya berkembang mencari pengalaman, dipaksa duduk di kamar seharian oleh didikan keluarga. Dono mengungkapkan, bagi anak tersebut, rumah seolah menjelma menjadi penjara tanpa jeruji.

"Pentas ini menceritakan seorang anak yang tumbuh remaja, dengan gaya pendidikan protektif keluarga yang terjerat ekonomi," ujar Dono usai pementasan, Rabu (17/7/24).

Lebih lanjut, konflik muncul ketika keluarga tersebut mengalami kebuntuan ekonomi hingga akhirnya sang bapak meninggal.

Pada akhirnya, lanjut Dono, si anak yang semula bersikap bandel berubah 180 derajat setelah adanya tragedi tersebut.

"Endingnya si anak bertaubat, dan menjadi anak yang berbakti," terangnya.

Di lain sisi, Guru Bahasa Indonesia SMP N 4 Bae, Azizah melihat antusias para siswa dalam mengikuti pementasan naskah teater tersebut. 

Bagi dia, teater dapat menjadi wadah siswa untuk belajar karakter seseorang dan pendalaman emosi manusia.

"Melalui teater, anak-anak bisa belajar untuk memahami diri sendiri, saling bekerjasama dan mampu mengendalikan egonya," ujar Azizah.

Dia ingin ke depan pendidikan melalui teater dapat lebih dikenalkan kepada para siswa, melalui ekstra kulikuler atau pun pentas pertunjukan 
Ke depan ia bersama guru Bahasa Indonesia lainnya ingin lebih dalam dan luas lagi dalam mengenalkan seni teater kepada para siswa. Baik melalui ekstrakurikuler maupun menonton pertunjukan.

"Tantangan yang dihadapi itu bagaimana mengajarkan anak untuk memahami bakatnya, khususnya di bidang teater," tambahnya.

Tokoh utama dalam pentas Blok B, Fatya mengungkapkan akan belajar kesenian teater lebih banyak lagi. Menurutnya di penyas produksi ke dua ini, menjadi momentum yang harus dimaksimalkan.

"Masih perlu belajar banyak lagi tentang seni teater, pentas kedua ini sudah cukup maksimal dan kedepannya harus lebih keras," ujar Fatya. (Hasyim-mitra)